Sabtu, 19 Juli 2008

Orgasme Liar

Beranjak dalam keheningan surgawi, menerpa sapaan malaikat bertangan dingin
Hendak meniti jalan baru penuh liku dengan persiapan sekedar
Lelah mungkin raga ini mendaki imagi bahagia impian semu
Membohongi diri dengan senyum kepalsuan
Bertopeng suci wanita terindah

Ya..ya aku wanita berlumur dosa, harapkan Jannah
Bersolek tuk penuhi hasrat pujian semata
Menari&Bernyanyi ikuti kebiasaan iblis
Berlalu ku dengan nafsu biadab dunia
Tercoreng keperawanan oleh belaian hina lelaki
Terbuai magma mesra terlontar dari lidah panjang pendusta
Regut mahkotaku dalam semalam
Klimaks kepuasan ciptakan orgasme

Sudah kubuat legam skenario hidupku
Menyesal???TIDAK!!!
Surga dunia tlah kucicipi
Disaat halal belum terjamah...



Perionair








2 komentar:

adnan mengatakan...

Wow!!! Kereeenn!

Biarkan aku bercerita tentang cinta, biarkan aku bercerita tentang ketidakberdayaan. Mereka telah membenamkanku dalam nista, dalam kepedihan, dalam sesal tiada tepi. Demi cinta kulakukan semua itu. Kubiarkan cinta yang suci itu tercemar oleh setetes nila, oleh impian-impian semu yang menari-nari dalam khayal. Kenaifanku akan cinta telah membutakan mataku dari fatamorgana kebahagiaan yang aku idamkan. Kini… bukan kebahagiaan yang aku raih, hanya segumpal kepedihan yang menusuk sampai ke relung sukmaku. Demi cinta, kubiarkan laki-laki itu merobek tabir sutera dan menerobos masuk ke dalam bilik suci, kemudian merenggut satu-satunya permataku yang paling berharga. Demi bakti kenaifanku, kubiarkan laki-laki itu mengerang di atas kehancuranku. Demi ketidakberdayaanku kubiarkan laki-laki itu pergi bersama kabut malam meninggalkanku tergolek sendirian dalam resah. Sesaat lantunan lagu duka mengalun syahdu mengiringi tangis penyesalan tiada arti di tepi peraduan. Aku seperti seonggok daging yang tersisa, ditinggalkan begitu saja berserakan di atas tanah yang basah oleh peluh. Laki-laki itu pergi begitu saja untuk kemudian kembali keesokan harinya dengan nyanyian-nyanyian kebohongannya. Setelah mendapatkannya, dia pun berlalu dan akan datang keesokan harinya lagi. Demi cinta… Sekali lagi… Demi cinta… kubiarkan laki-laki itu menari-nari dalam pesta kedurjanaan. Aku telah salah mengartikan cinta. Cinta yang aku pahami selama ini hanyalah saling sayang-menyayangi. Kalaulah laki-laki itu sungguh-sungguh mencintaiku, tentulah dia akan menjaga kehormatanku sebagai perempuan! Tapi… Mengapa dia tega merusaknya? Oh, Tuhan… Betapa naifnya aku ini, mengartikan cinta sedangkal itu. Kenaifan yang telah menjerumuskanku dalam jurang kenistaan. Kini telah kutemukan jawabannya… Mencintai adalah keinginan untuk selalu memberi, mempersembahkan yang terbaik, melindungi, menghargai pendapat, menjaga kehormatan dan harga diri orang yang dicintai. Betapa Indahnya Cinta.

Good! Teruslah menulis!

nonashandy mengatakan...

Woow Adnan Tulisanmu keren cuy ^_^

perionair