Ya Allah Kembali ku torehkan tinta tuk mengadu
Berharap KAU dengarkan keluhku
Di sepertiga malam disaat banyak saudaraku masih terlelap bercumbu dengan mimpi indahnya
Kuberanjak Sucikan Diri
Kukenakan Mukenah putih bersih tak tertinggal sedikit wewangian kububuhi
Kubentangkan Sajadah panjang Usang
Lalu Kutemui KAU dengan Kerendahan Hati
Sungguh Malu Kuhadapkan wajah ini PadaMU
Sungguh Hina Tubuh yang berlumuran khilaf ini
Kurasakan KAU Mendekat..sangat dekat hingga imagiku melayang Seakan TanganMU membelai Raga Pendosa ini
Ya Sang Maha Baik, Hamba yang mengaku MencintaiMU..Mohon ampun karena belum sanggup Sempurna MelayaniMU
Terkadang Iblis masih berhasil ajakku menari diatas Nanah&Darah nan panas bergolak
Kadang Nafsu Syahwatku tak tertahan mencari penyaluran
Ya Robbi..sejenak Dzikir Qalbi kulakukan
Muroqobah&Tafakur hati
kujalankan
Dan Sesungguhnya MengingatMU adalah Sebuah keutamaan..
Sang Pendosa
"perionair"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar