Minggu, 23 November 2008

" Boneka Kayu "

Ditengah Kelam mandikan Taburan Bintang, Kupahat Sepotong Kayu Menyerupai Wajahnya..
Kucoba Ingat kembali senyum, sorot mata dan raut wajahnya yang masih tampak jelas tergambar dalam sketsa imagi
Angin Segar menyapa terbangkan angan, mengingat saat pertama bertemu
Lelaki itu berdiri menunggu dengan suara jangkrik temani langkahnya

Pertemuan singkat yang sangat berkesan
Bahkan alam pun mendinginkan suasana kami yang sedikit kaku dengan guyuran hujan mandikan bumi
Masih melekat jelas sosok itu menari dan bercanda dengan tingkah lucunya
Tinggalkan kepedihan yang hanya bisa terobati dengan selaksa impian tuk dapat berjumpa dengannya dalam kehidupan selanjutnya

Kembali,kulanjutkan pekerjaanku..kubuat tegas guratan diwajahnya
Sepertinya itu terilhami oleh karakter keras yang menjadi cirinya
Kubuat sempurna boneka kayu ini seperti kesempurnaan yang terbersit ketika mendengar ia berbicara mengenai Hidup dan Tuhan

Menit berganti jam, jam berganti hari
Selesai sudah kuciptakan boneka kayu sebagai teman dikala sepi
Sahabat dikala gundah, Kekasih fiktif menjelma gagahi relung suciku
Kuangkat boneka kayu itu dengan hati-hati
Kupindahkan Dalam ruang kecil tempatku bergumul dengan mimpi
Telah kuciptakan keindahan sesuai mauku
Aku bukan Pencipta tapi aku bisa melahirkan roh menjelma dalam kerangka kokoh kuat namun tak bernyawa

Kunikmati tiap garis dengan seksama
Hingga Nafsu Birahi terkolek lemah mencari kepuasan
Tersadar ini jauh dari nyata
Ketika Tangan Tuhan Menyentilku buyarkan angan


perionair

2 komentar:

adnan mengatakan...

Hahaha... Na kreatif banget ya, puisi yang ini unik banget, deh. Hmmm... Kayaknya boleh juga kalau dikembangin jadi cerpen atau novel sekalian. Na udah pernah nulis cerpen blum? Na berbakat jadi penulis, aku serius, coba dech. Aku tunggu ya...:)

nonashandy mengatakan...

Hehehe makasih loh nan,tp na tuh punya kesulitan tuk menulis panjang nan..suka males euy,gmn yak biar ga males??ada cerpen Na itu juga belum kelar nan karena terhambat males...Makanya lebih seneng nulis puisi :(

perionair