Minggu, 23 November 2008

Waktu Berbalik Menghukumku

Waktu Berbalik Menghukumku..
Selepas Raga Berbaring Sandarkan Lelah
Sejenak Terhirup Aroma Menyengat Dari Bangkai Busuk Terpampang Hina
Selongsong Peluru Terdengar Meletus Masuki Sekat-Sekat Nadi

Terperanjat Teriakan Syahadat "La Ilaha Illallah"
Roh Itu Pisah Dari Rumah Jiwa
Terbujur Kaku Lidah Tak Terkata
Dingin Merasuk Hingga Tulang Menggeretak
Tamat Langkah Usai Riwayat Diri

Mati Sudah Impian Tertinggal Beban Singgahi Yaumil Mahsyar
Apakah Pakaian Mewah Bertahtakan Intan Menjadi Atribut Kesempurnaan
Atau Wajah Seram Menyerupai Binatang Bermuka Dua Tergambar Jelas

Bait Takdir Tlah Terpenuhi, Nyawa Menjadi Hiasan Pada Dinding Beku
Kembali Menyusup Dalam Lingkaran Bergelora Api Panas Membakar Atau Berasik Masuk Dalam Danau Susu Dan Madu
Hitam Putih, Neraka Surga
Pilihan Ada Pada Kita Dan Waktu Yang Kita Gulirkan Dan Gagahi


perionair

2 komentar:

adnan mengatakan...

mistis, religius, penuh dengan metafora. Na suatu saat bisa nerbitin kumpulan puisi religius.

nonashandy mengatakan...

Amiin...Semoga ya bisa ngeluarin buku,karena itu juga salah satu ambisiku..Doain ya nan ^_^

perionair